Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 11 Januari 2018, KeSEMaT Fair (KF) kembali diadakan oleh KeSEMaT yang kali ini dalam rangka mendampingi program kunjungan Mahasiswa ITB di Pantai Maron, Semarang.
“Dalam kesempatan ini, KeSEMaT diundang oleh yayasan mangrove kami yang dikelola oleh para alumni kami, yaitu Yayasan IKAMaT sehubungan dengan keberhasilan KeSEMaT dalam mengembangkan produk-produk mangrovenya, seperti kuliner, batik, pemetaan, majalah, konveksi, musik dan lain-lain,” jelas Sdri. Laksita Adya Sahita (staf ahli MENPUSMAT), selaku koordinator KF.
Kegiatan kunjungan ini merupakan program ekskursi oleh Rekayasa Kehutanan (Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) – Institus Teknologi Bandung (ITB) 2015. Ekskursi adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan secara rutin oleh mahasiswa/i Rekayasa Kehutanan ITB dalam rangka ekplorasi bidang keilmuan dan keprofesian Rekayasa Kehutanan kepada berbagai instansi-instansi terkait.
“Kebetulan, ekskursi tahun ini, ITB memilih ke Semarang dan melihat hasil kerja IKAMaT dalam mengembangkan ekowisata mangrove di Semarang. Oh, ya. Ada pengunjung yang tertarik menanyakan bagaimana teknik pengolahan mangrove menjadi batik dan jajanan mangrove KeSEMaT yang kami jual dengan merk dagang Mas Bamat dan Mbak Jamat,” tambah Sdri. Hasna Moraina R. (staf ahli MENDIKTAN).
Walaupun baru beberapa bulan dikenalkan pada saat Mangrove REpLaNT 2017, Mas Bamat dan Mbak Jamat ternyata sudah banyak mendapatkan respon positif dari masyarakat. Mahasiswa ITB memborong Mas Bamat dan Mbak Jamat untuk dijadikan suvenir dan oleh-oleh keluarga di rumah.
“Terima kasih IKAMaT dan Rekan-rekan mahasiswa ITB yang sudah borong Mas Bamat dan Mbak Jamat. Saat ini, stock Mas Bamat dan Mbak Jamat sering habis di kantor kami, karena banyaknya permintaan dari masyarakat. Selain menjual produk jajanan dan batik mangrove, kami juga memiliki paket pelatihannya. Terakhir, sebulan yang lalu kami ke Pekalongan untuk melatih teknik pengolahan Mas Bamat dan Mbak Jamat kepada warga pesisirnya,” terang Sdr. Hazim Helmi Susmanto (MENWIRA) selaku koordinator Warga Binaan KeSEMaT.
Bersama warga binaannya, kedepan KeSEMaT berencana terus mengikuti dan mengadakan pameran-pameran industri kreatif sehingga olahan dari mangrove akan dapat lebih populer lagi di masyarakat demi kelestarian ekosistem mangrove di masa mendatang. (ADM/HP/HHS/LAS/HMR).
No comments:
Post a Comment