Pada kesempatan kali ini, KeSEMaT yang diwakili oleh Sdr. M. Zaky Afka A. (Staf MENWIRA) dan Dr. Rudhi Pribadi (Pembimbing) beserta Bpk. Aditya Sukma Bahari (IKAMaT) melakukan Riset Analisis Vegetasi Mangrove dan Pendataan Sampah Laut yang terdapat di sekitar lokasi penelitian.
"Pada kesempatan kali ini, saya banyak mendapatkan ilmu, juga pengalaman mangroving yang tak terlupakan di Maumere, NTT," kata Sdr. Zaky. "Saya baru kali ini mangroving ke sini, dan kondisi mangrovenya sangat berbeda dengan yang ada di Jawa," lanjutnya.
Pembimbing KeSEMaT menyatakan bahwa dirinya senang karena dapat berkolaborasi kembali dengan KeSEMaTER dalam satu tim.
“Bahagia sekali, karena dalam penelitian dan pengambilan data mangrove kali ini dengan LIPI, KeSEMaT kembali mendampingi saya dalam proses pengambilan data mangrove yang tersebar di beberapa stasiun,” kata Dr. Rudhi.
Sebagai informasi, Maumere mempunyai kerapatan mangrove yang relatif tinggi dengan diameter pohon yang lebih besar apabila dibandingkan dengan mangrove di Pulau Jawa.
"Hal ini cukup memberikan tantangan tersendiri dalam pengambilan data mangrove di lapangan,” kata Sdr. Aditya.
Proyek riset di Maumere ini, bertujuan untuk mengetahui analisis vegetasi mangrove setiap tahunnya, yang meliputi pengukuran diameter, tinggi, tutupan kanopi, seedling, pendataan sampah laut dan pengukuran parameter lingkungan lainnya.
Proses penelitian dan pengambilan data mangrove di lapangan selama tujuh hari berjalan dengan baik dan lancar yang akan dilanjutkan dengan proyek penelitian serupa di Rote dan Bakauheni. (MZAA/AP/IK/ADM).
No comments:
Post a Comment