Pangandaran - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 30 - 31 Agustus 2018, KeSEMaT yang diwakili oleh Sdr. Bifa A. Manuhuwa (Presiden) dan Sdri. Eldita Amalia (AMaT), memenuhi undangan sebagai pembicara dan trainer pelatihan dalam acara Seminar dan Pelatihan Pemanfaatan Konservasi dan Survei Lapangan Kelautan (KONSURV) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (HIMITEKA), Institut Pertanian Bogor (IPB).
Bertempat di ruang serba guna Koperasi Unit Desa Minapari Parigi, Pangandaran, kegiatan ini juga dihadiri oleh Dosen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) IPB dan tokoh mangrove setempat.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan penanaman, perawatan dan pelestarian mangrove serta mendapatkan informasi mengenai data parameter fisika, kimia dan biologi oseanografi dalam keterkaitannya dengan berbagai hal secara berkelanjutan di Jawa Barat.
Selain itu, acara ini juga berupaya untuk menumbuhkan jiwa eksplorasi dan konservasi lingkungan laut Indonesia kepada mahasiswa, masyarakat dan pemerintah.
Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB yang dilanjutkan dengan seminar bertema “Pentingnya Menjaga Ekosistem Mangrove untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir.”
Pada sesi ini, Presiden KeSEMaT bersama dua dosen ITK IPB menjadi pembicara seminar. Sdr. Bifa menyampaikan materi mengenai profil KeSEMaT, juga menjelaskan mengenai fungsi dan manfaat mangrove untuk kehidupan masyarakat pesisir, konsep kampanye mangrove selama 17 tahun dan cara terbaik untuk menjaga ekosistem mangrove demi menjaga penghidupan masyarakat pesisir.
“Saya senang dapat berbagi kisah sukses aksi penyelamatan hutan mangrove KeSEMaT kepada masyarakat dan siswa SMAN 1 Desa Parigi. Tak lupa, saya juga menyampaikan konsep kampanye mangrove kami agar dapat menginspirasi dan memotivasi masyarakat di sini,” jelas Presiden. “Tagline Mangrove Is Lifestyle juga saya sampaikan agar mereka dapat mempraktikkannya sebagai sebuah gaya hidup” tambahnya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pelatihan pemanfaatan mangrove yang dilaksanakan setelah ISAMA. Kali ini, Sdri. Eldita menjadi trainer pelatihan mangrove. Pelatihan diawali dengan membuat tepung berbahan dasar buah mangrove dari jenis Bruguiera gymnorrhiza. Terlihat antusiasme para peserta yang hadir.
Setelah selesai membuat tepung mangrove, pelatihan dilanjutkan dengan demo membuat Donat Mangrove yang lezat dan bergizi selama hampir 90 menit.
“Wah, enak sekali donatnya. Saya baru tahu, kalau buah mangrove bisa diolah menjadi kuliner yang lezat seperti ini, dan rasanya beda dengan donat pada umumnya,” kata salah satu peserta.
Acara hari kedua adalah pelaksanaan Aksi Penanaman 1000 Bibit Mangrove di Pesisir Pantai Desa Parigi bersama masyarakat dan pemuda sekitar.
"Dalam kesempatan ini, KeSEMaT juga turut mendampingi selama proses penanaman mangrove berlangsung dan menyampaikan metode penanaman menggunakan ajir yang baik dan benar," jelas Presiden. "Acara berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan foto bersama," pungkasnya. (BAM/AP/ADM).
No comments:
Post a Comment