Seperti diketahui, KeSEMaT berdiri pada tahun 9 Oktober 2001 di Teluk Awur, Jepara. Bpk. Aris Priyono (Pendiri) menjelaskan bahwa pendirian KeSEMaT diawali dari sebuah niat baik untuk menyelamatkan kampus Ilmu Kelautan UNDIP di Jepara."Kampus Ilmu Kelautan UNDIP itu, dulu ada di Desa Teluk Awur, Jepara. Saya dan teman-teman Angkatan I KeSEMaT pada saat itu berupaya membuat inisiatif untuk menyelamatkan kampus itu dari terjangan abrasi karena memang lokasinya tidak lebih dari 100 m, persis di depan Laut Jawa," kisah Bpk. Aris.
Pada saat mengisi Malam Renungan dan Tiup Lilin, Bpk. Aris juga mengharapkan pencapaian KeSEMaT setelah 23 tahun ini agar dapat dipertahankan dan terus dilanjutkan, mengingat keberadaan KeSEMaT dan afiliasi mangrovenya sudah diakui tidak hanya di tingkat nasional saja, melainkan internasional.
Kegiatan pada hari pertama diawali dengan sambutan oleh Sdr. Alfian R. Hidayat (MENPORSI) yang dirangkai dengan Malam Renungan yang disampaikan oleh Bpk. Aris. Setelah doa dan peniupan lilin, para KeSEMaTER makan malam bersama memperingati hari jadi ke-23 KeSEMaT.Pada hari kedua, acara diawali dengan sambutan dari Sdr. Agape L. Anthoni (Presiden) yang mengingatkan kepada semua anggota dan pengurus KeSEMaT agar selalu mensyukuri semua nikmat yang sudah diberikan oleh-Nya atas pencapaian KeSEMaT yang sangat luar biasa di tahun ke-23.
"Kita sebagai generasi pewaris, sudah seharusnya untuk malanjutkan inisiatif baik dari para perintis, meneruskan, mengisi, dan membuat inisiatif baru agar KeSEMaT dapat terus menyebarkan asas kebermanfaatannya kepada masyarakat luas," pesan Presiden.
Setelah doa, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng Sharing Session yang menghadirkan tiga narasumber dari tiga generasi, yaitu perintis, penerus, dan pewaris. Narasumber tersebut, yaitu Bpk. Aris (KeSEMaT), Bpk. Ganis R. Efendi (IKAMaT), dan Bpk. Paspha G. M. Putra (KeAMaT).Bpk. Ganis mengatakan bahwa kesuksesan KeSEMaT dalam mengembangkan organisasi dan industri mangrove kreatif ke kancah nasional dan internasional tidak lepas dari konsistensinya dalam menjaga citra diri dan personal branding.
"Kepercayaan dari mitra kerja dan kolega kepada kita terus terjaga seiring dengan konsistensi KeSEMaT dan afiliasinya dalam menjaga citra dirinya," jelas Bpk. Ganis. "Sebagai generasi penerus, saya dan teman-teman bertanggung jawab untuk terus menjaga kepercayaan ini," lanjutnya.Sdr. Paspha menambahkan bahwa sebagai generasi pewaris, dirinya merasa perlu untuk membuat banyak terobosan baru yang sudah dirintis dan diteruskan dengan baik oleh generai Bpk. Aris dan Bpk. Ganis.
"Pada tahun 2024, setelah 23 tahun kemudian, kita telah berhasil menciptakan banyak pekerjaan hijau, dengan lebih dari 20 sarjana yang kini bekerja di yayasan dan perusahaan mangrove yang diinisiasi oleh KeSEMaT. Salah satu pekerjaan tersebut adalah sebagai konsultan mangrove dan karbon, yang difasilitasi melalui startup Mangrove Tag. Saat ini, Mangrove Tag berkolaborasi dengan Jejakin dan Gojek dalam program penghapusan jejak emisi karbon melalui penanaman dan pemantauan mangrove di Indonesia," jelas Bpk. Paspha.Kegiatan diteruskan dengan tukar kado dan makan malam bersama. Beberapa afiliasi KeSEMaT yang hadir menyampaikan doa dan harapannya untuk KeSEMaT di usianya yang ke-23.
"Banyak cinta dan sayang untuk KeSEMaT. IKAMaT sebagai afiliasi dari KeSEMaT senantiasa memegang teguh nilai-nilai baik yang sudah diinisiasi oleh KeSEMaT sehingga kami juga bisa menjaga branding positioning yang baik di hadapan mitra," kata Sdri. Faradian N. Hapsari (IKAMaT).Keseluruhan acara di hari pertama dan kedua yang dimulai pada pukul 19.00 - 23.00 WIB berlangsung dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan foto bersama. (ADM).
No comments:
Post a Comment