13.10.24

PPK Ormawa KeSEMaT Sukses Gelar Penyuluhan Manajemen Budi Daya Tambak Silvofishery dan Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan Alternatif

Semarang - KeSEMaTBLOG. Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Mahasiswa (Ormawa) KeSEMaT sukses melaksanakan Program Penyuluhan Manajemen Budi Daya Tambak Silvofishery dan Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan Alternatif kepada Kelompok Petambak Mina Berdaya Mangunharjo. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari Rancangan Kelurahan Maritim Unggul Mangunharjo yang digagas oleh PPK Ormawa KeSEMaT. (28/9/24).

Sebagai informasi, tambak silvofishery merupakan tambak yang menggabungkan kegiatan budi daya perikanan dengan penanaman mangrove. Silvofishery merupakan sistem pertambakan tradisional yang ramah lingkungan yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam.

KeSEMaT menerima skema tambak silvofishery yang ramah lingkungan ini sebagai solusi untuk meningkatkan kapasitas masyarakat pesisir dalam mengelola wilayah pesisir mereka, dimana mangrove dan tambak dapat dikelola secara beriringan di SMC Jateng, Semarang.

Acara dilaksanakan pada pukul 09.00 - 11.00 WIB di Pondok Belajar Mangrove Kelurahan Mangunharjo yang dihadiri oleh Kelompok Mina Berdaya Mangunharjo, Kelurahan Mangunharjo dan Bpk. Sarpii (penyuluh pembuatan pakan ikan alternatif).

“Sebelum program ini dimulai, kami melakukan diskusi bersama para petambak yang kami bentuk, yaitu Mina Berdaya Mangunharjo terkait skema tambak silvofihery yang menggabungkan tambak dengan budi daya mangrove dan formulasi pakan yang akan digunakan dalam membuat pakan alternatif untuk ikan bandeng,” kata Sdr. Muhammad Bahrul Ilmi (staf MENWIRA), selaku anggota tim PPK Ormawa KeSEMaT. “Setelah didapatkan formulasi yang tepat, barulah kami mengadakan pelatihan ini,” tambahnya.

Kegiatan dimulai dengan pre test untuk mengukur pengetahuan awal para petambak yang dilanjutkan dengan penyuluhan. Bpk. Sarpii menyampaikan pengalamannya dalam membuat pakan ikan alternatif. 

“Ikan bandeng tidak memerlukan pakan dengan kandungan protein yang tinggi. Jadi, 20% kandungan protein di pakan sudah cukup untuk pertumbuhan ikan bandeng," jelas Bpk. Sarpii. "Pemberian pakan buatan sendiri akan lebih baik apabila digunakan untuk tujuan pembesaran,” lanjutnya. 

Acara dilanjutkan dengan praktik pembuatan pakan ikan alternatif untuk ikan bandeng sebanyak 5 kg yang dilanjutkan dengan post test untuk mengukur seberapa besar penyerapan materi para peserta.

Keseluruhan kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan penutupan, makan siang, dan foto bersama. (ADM/AP/MBI).

No comments:

Post a Comment