Kegiatan yang dilakukan pada pukul 10.00 – 16.00 WIB ini, diawali dengan perjalanan menggunakan perahu menyusuri muara sungai. Setelah sampai di lokasi penelitian, tim menggelar transek berukuran 10 x 10 m. Setiap stasiun terdiri dari tiga plot, sehingga total dari dua stasiun penelitian sebanyak enam plot.
“Saat menggelar transek, dibutuhkan kehati-hatian karena mangrove di Betahwalang cukup rapat,” ujar Presiden. “Substrat di Betahwalang lumpur berpasir, kami juga mengukur kualitas perairan pada setiap plot,” lanjutnya.
Pengukuran kualitas perairan diulang sebanyak tiga kali dalam setiap plot. Hal ini dilakukan agar data yang didapatkan valid dan lengkap. Kualitas perairan yang diukur, antara lain suhu udara, suhu, pH dan salinitas perairan.
Selanjutnya, juga dilakukan penghitungan keliling batang, ketinggian dan tutupan kanopi pohon mangrove. Dari hasil tersebut, akan dapat diketahui kualitas mangrove dan perairan di Betahwalang, Demak.
Keseluruhan kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar, yang diakhiri dengan membersihkan instrumen yang digunakan dalam penelitian dan foto untuk pelaporan kegiatan. (ALA/BJL/ADM).
No comments:
Post a Comment