5.10.24

Produk Olahan Mangrove Terjual Ludes dan Banyak Dipuji Pengunjung Pameran, KeSEMaT Pamerkan Produk Olahan Mangrovenya di Jateng Fair 2024

Semarang  - KeSEMaTBLOG. KeSEMaT kembali melakukan pameran produk olahan mangrovenya. Kali ini, produk mangrove hasil produksi tiga warga binaan KeSEMaT kembali dipercaya untuk dipamerkan di Jateng Fair 2024 dengan tema “Sensational of Central Java Coffee” di Pusat Rekeasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah (Jateng) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. (26/7 – 11/8/24).

Pada setiap harinya, pameran dibuka mulai pukul 16.00 – 21.00 WIB. Produk-produk hasil bukan kayu mangrove KeSEMaT dipamerkan di stand Gedung Merbabu PRPP Jateng bagian booth Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah.

Pada kesempatan kali ini, KeSEMaT yang dikoordinatori oleh Sdri. Fitriya Ayu Setyani (MENKEU) dan Sdri. Khonsa Haura Ismail (MENSEK) membawa produk jajanan mangrove berlabel Mbak Jamat, batik mangrove berlabel Mas Bamat, suvenir mangrove berlabel Mbah Sumat, dan kopi mangrove berlabel Kopi Mangrove Arjuna, yang masing-masing diproduksi oleh Bina Citra Karya Wanita, Srikandi Pantura, dan Arjuna Berdikari. 

Para pengunjung yang datang tampak sangat antusias dengan produk mangrove yang dipamerkan oleh KeSEMaT. Mereka ramai-ramai membelinya, hingga ludes!

“Kopi Mangrove Arjuna ini perpaduan antara biji kopi robusta dan buah mangrove jenis Rhizophora dengan perbandingan satu banding satu,” kata MENKEU. “Perpaduan tersebut memberikan cita rasa yang unik dan khas pada kopi. Kopi mangrove ini juga dapat menjaga daya tahan dan stamina tubuh,” tambahnya.

Jateng Fair 2024 dibuka oleh Pelaksana Jabatan (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (Purn) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M. Setelah membuka Jateng Fair, beliau berkeliling melihat beberapa stand yang ada, termasuk stand KeSEMaT.

“Mas, Mbak. Produk-produk mangrove ini, terbuat dari bagian apa dari mangrove?” tanya Bpk. Nana.

Bpk. Nana dan rombongan tertarik ingin mengetahui produk-produk olahan mangrove yang dipamerkan oleh KeSEMaT. MENKEU menjelaskan kepada beliau bahwa batik menggunakan pewarna alami dari limbah propagul mangrove yang sudah membusuk, kemudian untuk jajanan berasal dari tepung buah mangrove matang jenis Rhizophora dan Bruguiera, dan kopi berasal dari buah Rhizophora hasil budi daya. Bpk. Nana sangat mengapresiasi kreasi KeSEMaT yang berhasil mengembangkan produk-produk olahan bukan kayu mangrove untuk keperluan konservasi.

“Aromanya unik, kopinya juga enak, walaupun tidak pakai gula,” kata salah satu pengunjung.

Pengunjung yang datang langsung memborong Kopi Mangrove Arjuna dan Mbak Jamat yang terdiri dari peyek, kerupuk, dan stik mangrove.

“Luar biasa KeSEMaT ini. Ternyata telah berhasil mengolah mangrove menjadi aneka makanan yang lezat dan bergizi. Saya sangat mengapresiasi kegiatan Adik-adik KeSEMaT ini, lho,” kata salah satu pengunjung pameran. “Semoga produk-produk mangrove KeSEMaT makin dapat bermanfaat dan populer di masyarakat. Ini kegiatan yang sangat positif, yang dilakukan oleh mahasiswa milenial, saat ini,” pujinya.

MENKEU menyampaikan terima kasih kepada DKP Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan kesempatan kepada KeSEMaT untuk berpartisipasi dalam pameran ini. MENKEU berharap, melalui penyelenggaraan acara ini, masyarakat dapat memperoleh wawasan yang lebih baik, serta meningkatkan kepedulian terhadap ekosistem mangrove di daerah pesisir Indonesia. (ADM/ARH/AP).

No comments:

Post a Comment