Townhall Muda Fest 2024 bertujuan untuk menciptakan sinergi inovatif dalam pembangunan kota.
Acara ini merupakan kolaborasi Pijar Foundation dan Pemerintah Kota Semarang yang memfasilitasi dialog produktif antara generasi muda dan para pembuat kebijakan.
Sdr. M. Al Faza (MENKOMSI) mengatakan bahwa pameran kali ini menjadi ajang yang baik dalam mengenalkan warga binaan KeSEMaT, yaitu Srikandi Pantura, Bina Citra Karya Wanita, dan Arjuna Berdikari yang masing-masing memproduksi batik mangrove Mas Bamat, jajanan mangrove Mbak Jamat, suvenir mangrove Mbah Sumat, dan Kopi Mangrove Arjuna.
"Saya membawa banyak produk mangrove dari warga binaan KeSEMaT. Pengunjung banyak yang bertanya mengenai kopi, batik, suvenir, dan jajanan mangrove yang kami pamerkan," kata MENKOMSI.
Pada kesempatan ini, KeSEMaT didampingi oleh Sdr. Anggoro D. B. Saputro (Staf Manajer Keuangan dan Operasional IKAMaT) yang mewakili KeMANGI.
"Saya menyampaikan bahwa untuk mendapatkan aneka produk olahan mangrove bukan kayu, bisa dibeli melalui toko luring dan daring di situs web dan lokapasar KeMANGI," jelas Sdr. Anggoro.
Booth pameran mangrove KeSEMaT dan KeMANGI banyak dikunjungi pengunjung pameran. Booth yang dibuka selama dua hari mulai pukul 15.00 - 24.00 WIB ini menyajikan kopi mangrove gratis, praktik membatik mangrove, dan camilan jajanan mangrove gratis kepada para pengunjung sehingga menarik minat banyak pengunjung.
Sdr. Anggoro menjelaskan bahwa pengenalan produk olahan mangrove bukan-kayu kepada anak muda di Semarang menjadi tujuan strategis KeSEMaT dan KeMANGI sehingga dapat menyasar ke konsumen yang lebih luas.
"Saya baru tahu kalau buah mangrove dapat diolah menjadi jajanan, batik, dan kopi mangrove. Saya tadi mencoba camilan, membatik, dan meminum kopi mangrove. Kopinya manis dan enak, ada rasa khas mangrovenya juga," kata salah satu pengunjung.
Puncak acara adalah Youth Pledge atau Sumpah Pemuda Kota Semarang, menandai komitmen bersama para pemuda untuk membangun Kota Semarang yang lebih inovatif. (ADM).
No comments:
Post a Comment